Cara Pindah Website WordPress ke Hosting Baru


Kadang suka bingung sendiri ya kalau mau pindahin website WordPress dari hosting lama ke hosting baru. Apalagi kalau tutorial yang ada bahasanya kayak kode rahasia 😅. Tenang, di sini kita bahas santai dan jelas langkah-langkahnya biar pindahan websitemu lancar!

1. Tambahkan Domain di Hosting Baru

Langkah pertama, login ke cPanel hosting baru, terus:

  • Cari menu "Domain".
  • Klik "Tambah", lalu masukin nama domain website yang mau dipindah, misalnya udinulis.com.

Biasanya, sistem langsung bikin folder baru buat domain itu. Lokasinya tergantung setting di hosting masing-masing:

  • Ada yang di public_html,
  • Ada juga yang langsung di root directory (di luar public_html).

Pokoknya cek di File Manager aja, pasti ada folder dengan nama domain yang udah kamu tambahin.

Catatan penting! Kalau domainnya masih nyangkut di hosting lama, jangan lupa ubah dulu DNS domainnya ke nameserver hosting baru. Kalau nggak diubah, domainnya bakal tetep ngarah ke hosting lama.

2. Aktifkan SSL di Hosting Baru

Biar websitemu aman dan nggak ada peringatan "Not Secure" pas diakses:

  • Masuk ke menu SSL/TLS Status.
  • Klik Run AutoSSL atau aktifkan fitur SSL gratis dari Let's Encrypt (tergantung hosting-nya).
  • Tunggu sampai statusnya aktif semua. Kalau udah hijau, aman!

3. Backup File Website dari Hosting Lama

Sekarang, waktunya backup file-file websitemu:

  • Masuk ke cPanel hosting lama, buka File Manager.
  • Cari folder website-nya. Biasanya foldernya sesuai nama domain, contoh: udinulis.com.
  • Buka folder itu, select semua file (biasanya tekan Ctrl + A di keyboard), klik kanan, pilih Compress.
  • Pilih format ZIP, kasih nama file ZIP-nya yang jelas. Misal backup-udinulis.zip.
  • Klik Compress File(s), tunggu proses selesai, terus download file ZIP-nya ke komputer.

4. Backup Database dari Hosting Lama

Selain file, database juga wajib di-backup:

  • Masuk ke phpMyAdmin dari cPanel hosting lama.
  • Pilih database yang digunakan websitemu. Bisa dicek juga di wp-config.php buat pastiin nama database-nya.
  • Klik Export di bagian atas.
  • Pilih Quick dan format SQL, lalu klik Go.
  • File database (.sql) akan terdownload otomatis.

5. Upload File Website ke Hosting Baru

Balik lagi ke hosting baru:

  • Masuk ke File Manager.
  • Cari folder domain yang tadi udah dibuat pas langkah 1.
  • Klik foldernya, terus klik Upload.
  • Upload file ZIP yang tadi udah kamu backup dari hosting lama.
  • Kalau upload udah 100%, refresh foldernya, klik kanan file ZIP-nya, lalu pilih Extract.

6. Buat Database Baru di Hosting Baru

Sekarang bikin database kosong di hosting baru:

  • Masuk ke cPanel, buka MySQL Database Wizard.
  • Buat nama database, misalnya udinulis_db.
  • Buat username database, misalnya udinulis_user, plus password (catat biar nggak lupa).
  • Add user ke database, centang semua Privileges, klik Make Changes.

Catet semua info tadi: nama database, username, password. Ini buat setting nanti di wp-config.php.

7. Import Database ke Hosting Baru

  • Masuk ke phpMyAdmin di hosting baru.
  • Pilih database yang barusan kamu buat.
  • Klik Import, pilih file .sql hasil backup tadi.
  • Klik Go, tunggu sampai selesai.
  • Setelah selesai, buka tabel wp_options.
  • Cek dan edit siteurl dan home kalau domain yang dipake sekarang beda. Kalau domainnya sama, lewatin aja.

8. Edit File wp-config.php

Biar websitemu nyambung ke database baru:

  • Masuk ke File Manager.
  • Buka folder domain, cari file wp-config.php.
  • Klik kanan, pilih Edit.
  • Cari baris berikut:
    define('DB_NAME', 'nama_database');
    define('DB_USER', 'nama_user');
    define('DB_PASSWORD', 'password_database');
    
  • Ganti nama_database, nama_user, password_database sesuai info database yang udah kamu buat tadi.
  • Klik Save Changes.

9. Cek Website

Sekarang buka websitemu di browser. Kalau semua udah bener, websitemu udah jalan di hosting baru!

Tips Tambahan:

  • Kalau error muncul, cek lagi setting wp-config.php.
  • Pastikan DNS domain udah propagasi penuh (biasanya 1-24 jam).
  • Cek SSL biar nggak ada peringatan "Not Secure".

Selamat! Websitemu udah pindah rumah. Mudah kan? Semoga tutorial ini membantu!

Kalau ada yang mau tanya-tanya, monggo tulis di komentar (kalau ada). 😄